Kisah Bapak Aah: Perjuangan Hidup di Tengah Keterbatasan

0



Di Desa Sindangraja, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hiduplah seorang pria bernama Bapak Aah. Beliau tinggal di RT 001 RW 002, di sebuah rumah yang kondisinya sangat memprihatinkan. Kerusakan rumah Bapak Aah mencapai hampir 75%, dengan tembok yang banyak retak dan tiang-tiang penyangga yang sudah rapuh. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, terutama saat hujan dan angin kencang melanda.
Bapak Aah hidup seorang diri dan bekerja serabutan setelah sebelumnya berjualan bakso. Namun, karena keterbatasan modal, beliau terpaksa berhenti berjualan dan kini hanya bisa bekerja serabutan. Setiap hari, Bapak Aah berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan pekerjaan apa saja yang bisa beliau temukan.

Beliau telah berusaha meminta bantuan kepada pemerintah desa untuk memperbaiki rumahnya. Namun, anggaran yang dibutuhkan terlalu besar sehingga permohonan tersebut tidak dapat dikabulkan. Meskipun demikian, Bapak Aah tetap berusaha dan tidak menyerah pada keadaan. Beliau berharap suatu hari nanti ada bantuan yang datang untuk memperbaiki rumahnya, sehingga beliau bisa tinggal dengan lebih aman dan nyaman.

Kehidupan sehari-hari Bapak Aah penuh dengan perjuangan dan ketidakpastian. Setiap pagi, beliau bangun dengan harapan ada pekerjaan yang bisa dilakukan hari itu. Sebagai buruh serabutan, Bapak Aah tidak memiliki pekerjaan tetap. Beliau hanya bisa bekerja ketika ada orang yang membutuhkan tenaganya.


Saat ada yang membutuhkan bantuan, Bapak Aah segera bergegas ke lokasi untuk bekerja. Pekerjaan yang dilakukan sangat beragam, mulai dari membantu mengangkat barang, membersihkan halaman, hingga pekerjaan konstruksi ringan. Upah yang diterima pun tidak menentu, tergantung dari jenis pekerjaan dan kemampuan orang yang mempekerjakannya.


Ketika tidak ada pekerjaan, Bapak Aah menghabiskan waktu di rumah yang kondisinya sangat memprihatinkan. Tembok rumah yang retak dan tiang-tiang penyangga yang rapuh membuatnya khawatir setiap kali hujan atau angin kencang datang. Namun, beliau tetap bertahan dan berusaha memperbaiki rumahnya dengan alat dan bahan seadanya.


Meskipun hidup dalam keterbatasan, Bapak Aah tidak pernah menyerah. Beliau selalu berusaha mencari pekerjaan dan berharap ada bantuan yang datang untuk memperbaiki rumahnya. Kehidupan Bapak Aah adalah cerminan dari semangat juang yang tinggi, meskipun dihadapkan pada berbagai kesulitan.


Kisah Bapak Aah adalah cerminan dari banyak warga yang hidup dalam keterbatasan namun tetap berjuang dengan penuh semangat. Semoga ada pihak yang tergerak hatinya untuk membantu Bapak Aah dan warga lainnya yang membutuhkan.


Mari Bantu Bapak Aah! Setiap donasi, sekecil apapun, sangat berarti. Ayo, ulurkan tangan kita untuk membantu Bapak Aah! Salurkan Bantuan Anda Melalui kitabisa.com





Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)