Gulungan Rasa dari Kampung Tabrik: Kisah Bang Ocid dan Bihun Goreng Legendarisnya

0

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan Kampung Tabrik 1, Desa Sindangraja, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, terdapat seorang pedagang yang dikenal dengan nama Bang Ocid. Setiap pagi, sebelum fajar menyapa, Bang Ocid sudah bersiap dengan pikulannya yang penuh dengan bihun goreng gulung yang aromanya menggoda selera.

Bang Ocid bukanlah pedagang biasa. Pikulannya yang terbuat dari bambu dan rotan itu telah menjadi saksi bisu perjalanan hidupnya. Dengan langkah yang mantap, ia berkeliling kampung, menawarkan bihun goreng gulung yang telah menjadi legenda di antara warga. Resepnya yang khas, dengan paduan bumbu rempah pilihan, membuat siapa saja yang mencicipi pasti akan kembali lagi.

Bihun goreng gulung buatan Bang Ocid memiliki ciri khas tersendiri. Gulungan bihun yang tipis dan lembut, dipadukan dengan isian sayuran segar dan potongan daging ayam yang gurih, dibalut dengan telur yang renyah di luar, namun tetap lembut di dalam. Setiap gigitan adalah perpaduan rasa yang sempurna, membuat pikulan Bang Ocid selalu dinanti.


Kisah Bang Ocid adalah cerita tentang ketekunan dan kecintaan terhadap kuliner tradisional. Dengan pikulannya, ia tidak hanya menjual makanan, tetapi juga menghidangkan kehangatan dan keakraban. Di setiap sudut Kampung Tabrik 1, senyum dan sapaan Bang Ocid selalu menyertai hari-hari warga, menjadikan bihun goreng gulungnya bukan sekadar santapan, tetapi juga simbol dari kebersamaan dan kebahagiaan komunal.

Dan begitulah, hari demi hari, Bang Ocid terus berjalan, membawa pikulannya yang berisi kebahagiaan dalam bentuk bihun goreng gulung, menorehkan cerita dalam lembaran sejarah Kampung Tabrik 1 yang tak akan pernah terlupakan.
(YUSWOwiyoto)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)